Usai berpuas diri menikmati keindahaan pantai, Emran secara mengejutkan membawa Azuraa pindah ke tempat lain. Yang kali ini, lokasinya sulit diakses. Tidak bisa menggunakan mobil atau pesawat. Beberapa kilometer dari titik mereka berada, pesisir pantai yang keindahannya menyejukkan mata, Emran memeroleh informasi bahwa ada sebuah pulau yang indah dan terdapat penginapan di sana. Hanya saja, satu-satunya cara ke tempat itu cuma dapat ditempuh menggunakan perahu. "Mas dan Mbaknya enggak mudah mabuk, 'kan?" tanya nelayan yang menyewakan kendaraan, sebuah perahu kecil yang akan menghantarkan mereka sampai ke seberang. Emran melirik Azuraa yang kebetulan juga menatapnya balik. "Saya tidak mudah mabuk laut, Pak," kata Emran percaya diri. Sebelah alisnya terangkat dengan sombong. "Saya sudah

