Arsa sudah tiba di depan pintu sebuah ruangan dengan bertuliskan VVIP di daun pintu berwarna putih. Tanpa mengetuk kayu tebal tersebut, ia langsung masuk dan melangkahkan kakinya ke dalam. "Mas!" sapa Sabrina saat melihat suaminya masuk. Arsa berjalan menghampiri istrinya yang saat ia masuk tengah duduk di sofa, di sudut kamar perawatan. Lelaki itu menaruh bungkusan makanan yang ia bawa. Lalu mendekat ke arah Sabrina, mengecup kening dan sebelah pipinya kemudian duduk. "Ke mana Bu Asih dan Pak Slamet?" tanya Arsa yang sedikit terkejut ketika masuk tak ada siapapun yang menemani istrinya. "Apakah kamu tidak bertemu dengan mereka di koridor rumah sakit?" Arsa menggeleng, "tidak. Memang ke mana mereka?" Lelaki itu melihat senyum malu-malu mengembang di wajah Sabrina, bukannya lan