Bab 86. Mengenang

1393 Kata

Suasana haru itu masih terasa dalam ruangan yang cukup luas milik presiden direktur PT. Cahaya Abdi Global, Andrew Atmaja. Ruangan yang menjadi saksi bisu di mana dua sahabat yang sudah lama tidak saling berhubungan, kembali dipertemukan oleh takdir Tuhan melalui kedua putra putri mereka. Saat ini keduanya masih berdiri dalam sebuah rangkulan yang sepertinya enggan mereka lepaskan. "Kau pergi tanpa kabar meninggalkanku dan Arumi, sehingga menimbulkan pikiran buruk di hati dan pikiran kami berdua." Dalam pelukan dan isak tangis yang kedua orang tua itu alami, Tn. Rendra —papa Lara bicara mengawali. Sebuah senyuman tercipta dari bibir Tn. Andrew demi mendengar protes sahabat lamanya itu. Pelukan di antara mereka pun terurai. Disaksikan oleh dua orang wanita yang tidak saling mengenal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN