Rami duduk di sofa dengan tubuh tegang, matanya menatap tajam pada Dewi yang tampak tenang sambil menghisap rokok. Asapnya mengepul lambat, menciptakan kabut tipis di ruangan yang seolah mempertegas suasana tegang di antara mereka. Namun, Dewi sama sekali tidak terganggu. Dia memalingkan pandangan sejenak ke luar jendela, memandangi hujan rintik yang mulai membasahi kaca, sebelum akhirnya menoleh kembali ke Rami. "Jadi," suara Rami serak, menggantungkan harapan pada pertanyaan yang tak pernah berhenti berputar di kepalanya. "Sudahkah kau menemukannya? Apa kau tahu di mana Farah sekarang?" Dewi tidak segera menjawab. Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum mengembuskan asap terakhir dari rokoknya, lalu menekan puntungnya ke dalam asbak hingga padam. "Belum," jawabnya akhirnya, singkat