Kehancuran

2833 Kata

Dewi melangkah pelan di halaman belakang rumah Maven, malam itu terasa begitu sunyi. Ia tidak tahu kenapa tiba-tiba merasa waspada. Angin malam yang dingin membuat tubuhnya sedikit menggigil, tapi ia tidak peduli. Dalam pikirannya, ia sedang merencanakan langkah selanjutnya untuk menekan Maven dan Farah agar lebih banyak memberikan uang padanya. Namun, tiba-tiba, seseorang muncul dari kegelapan. Sebelum Dewi sempat bereaksi, sebuah tangan kuat membekap mulutnya dengan sapu tangan basah yang berbau tajam. Ia mencoba melawan, tetapi tubuhnya dengan cepat melemah. Pandangannya kabur, dan dalam hitungan detik, ia kehilangan kesadaran. Ketika Dewi membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di dalam sebuah gudang tua yang gelap dan berdebu. Tangannya terikat di belakang kursi, dan tubuhn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN