Farah duduk di kursi taman kampus, matanya fokus pada layar ponselnya. Sebuah pesan dari Om Maven muncul di layar, meminta Farah untuk bertemu di sebuah restoran terkenal, di ruangan VVIP. Keningnya berkerut, memikirkan maksud dari pesan itu. "Kenapa tiba-tiba?" gumamnya. Dalam hati, Farah menduga Om Maven mungkin merindukannya atau ada sesuatu yang penting ingin dibicarakan. Farah menoleh ke arah Ayu, temannya, yang sedang sibuk dengan buku catatannya. "Aku harus pergi sekarang, Ayu. Ada urusan mendadak," katanya dengan nada buru-buru. Ayu mengangguk tanpa banyak bertanya, dan Farah segera beranjak. Setelah menempuh perjalanan, Farah akhirnya tiba di restoran tersebut. Dia langsung menuju ruangan yang disebutkan dalam pesan Maven. Saat membuka pintu ruangan VVIP, dia melihat Om Maven du