Farah duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, matanya menatap kosong ke depan. Setiap detik terasa begitu berat, dan dia tahu pertemuan ini akan mengubah segalanya. Doni duduk di sebelahnya, tak mengatakan apa-apa, hanya terdiam dengan wajah yang penuh kebimbangan dan kemarahan yang jelas terasa. Keduanya menunggu kedatangan Radit, yang seharusnya datang untuk mendonorkan darah untuk Vina, anak yang selama ini mereka kira adalah anak kandung mereka. Pikiran Farah berlarian, menelusuri kembali kejadian-kejadian yang telah membawa mereka ke titik ini. Bagaimana semuanya dimulai dengan satu kebohongan besar. Radit, pria yang telah lama menjadi bagian dari masa lalunya, semua rahasia yang telah disembunyikan lama mulai terbongkar satu per satu. Tak lama setelah itu, pintu ruang tunggu ter