Malam itu, Ryan merasa jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Di tengah restoran yang elegan dengan suasana remang-remang dan lilin-lilin yang berkelip lembut di setiap meja, ia berdiri dengan tekad yang bulat. Ia sudah lama merencanakan malam ini, berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna. Ryan ingin membuat Liona merasa istimewa, meskipun situasi mereka yang rumit. Ia ingin memberi Liona sebuah kesempatan untuk melihat dirinya bukan hanya sebagai anak tiri, tetapi sebagai seseorang yang benar-benar berubah, bahkan lebih dari itu. Ryan memandang sekeliling restoran yang telah ia pilih dengan cermat. Tempat ini bukan hanya indah, tetapi juga cukup tenang untuk percakapan yang serius dan penuh perhatian. Sebuah meja di sudut ruangan, dikelilingi oleh bunga-bunga se