Sasi meremas rambut Yudistira saat Yudistira mengecup lehernya. Kaki Sasi otomatis melingkari pinggang Yudistira untuk lebih dekat lagi. Suhu kamar meningkat drastis, bahkan dingin AC pun tidak berlaku di kulit telanjang Sasi. Saat ciuman Yudistira semakin turun ke area dadanya, Sasi menongak dan badannya melengkung. Bibir Sasi terbuka dengan mata terpejam, Sasi ingin meleguh namun semua itu berakhir tertahan. Ini semua terasa asing namun tidak begitu asing. Sasi merasa tidak pernah sebutuh dan semendesak ini. Saat kedua tangan besar Yudistira melingkupi dadanya, air mata Sasi langsung menetes. Ini terlalu berlebihan, Sasi merasa sesak sebab terlalu menginginkan Yudistira. Sasi menginginkan ini semua, tubuhnya terlalu mendamba sentuhan Yudistira. Telapak tangan Sasi melingkupi wajahnya