Tatapan Yudistira begitu tajam. Sementara tangan kanannya memegang setiran mobil, tangan kirinya mengeluarkan ponsel dari kantong celana. Sesekali Yudistira membagi konsentrasinya antara jalanan dan ponsel. Yudistira langsung menekan panggil pada kontak Aleeza, lalu segera mendekatkan ponsel ke telinga. Tidak membutuhkan waktu lama panggilang tersebut diangkat. “Yudi! Aku kaget sekaligus senang kamu menelponku. Ini pertama kalinya dan ak–” “Di mana?!” potong Yudistira sinis. “Di studio. Tadinya aku ingin pulang ke tempatmu, tap–” “Tidak! Kirim lokasi sekarang! Aku akan ke sana.” “Ya Tuhan! Tentu saja, aku mengirimnya dengan cep–” Sambungan telepon langsung diputuskan Yudistira sepihak. Beberapa saat chat dari Aleeza masuk, Yudistira hanya melihatnya sekilas sebelum melempar ponsel ke