Ada ketegangan antara kubu Sasi dan kubu Tante Ratih. Sasi menginginkan pernikahan modern, sementara Tante Ratih ingin pernikahan secara tradisional, mengenakan pakaian adat bahkan keseluruhan acaranya harus sesuai dengan ketentuan adat. Mereka berdebat. Saling tidak ingin mengalah, membuat Yudistira pusing sendiri. “Tidak bisa, ya! Yang menikah itu aku, ngapain Tante Ratih mau ambil alih semuanya?!” Dengan menggebu-gebu Sasi menyuarakan pikirannya. “Pokoknya, kalau tidak sesuai keinginanku, aku tidak akan mau menikah. Titik!” “Itu lebih bagus daripada saya kehilangan kuasa atas pernikahan anak saya. Dengar, ya, kamu, Aleeza dulu menyerahkan semua urusan ini kepada para tetua. Dia manut kalau kami menginginkan ini dan itu. Berlaku juga untuk Yudis. Hanya kamu yang begini, berani menenta