“Kenapa dijual?” tanya Altaf setelah melakukan transaksi singkat dengan Cinta. Sejumlah uang yang jumlahnya tidak sedikit itu pun, sudah berada dengan aman di rekening sang adik. Bahkan, Altaf dengan sengaja menambah jumlahnya diam-diam, karena ada rasa bersalah yang belakangan ini kerap menghantuinya. Pertemuannya dengan Danuar kala itu, seolah menampar logikanya. Pembicaraan mereka memang begitu singkat, tetapi permintaan Danuar itulah yang membuat mata Altaf terbuka lebar. Meskipun permintaan tersebut belum menghasilkan jawaban pasti, tetapi Altaf telah merenungi banyak hal sekaligus. Dan sekarang, ia hanya tinggal menunggu waktu itu datang dan berharap apa yang diutarakan oleh Danuar adalah salah. “Sudah kubilang, aku capek dan muak dengan semuanya,” ucap Cinta sambil memasukkan d

