51. Air Mata Bahagia

1741 Kata

“Ini jebakan ...?” pikir Ayana. Sekali lagi Ayana tegaskan dalam hati. Kondisinya kali ini tidak bisa menolak. “Aduh ... ada tintin tatik banet ini! Tapi ini butan buat atu, ya? Gede ....” Alessya masih menjadi yang paling heboh. Ibu Dini menenangkannya, memangkunya, memperlakukannya penuh sayang. “Enggak mungkin nolak, kan? Aku sudah siapin semuanya.” Atlantis menyikapi Ayana dengan sangat santai. Semuanya kompak tersenyum tanpa terkecuali Ibu Lastri yang duduk persis di sebelah Ayana. “Rezekimu, Nak! Meski Den Atlantis amnesia, hatinya tetap cinta kamu!” batin Ibu Lastri seiring kedua matanya yang jadi berkaca-kaca. Kemudian, tangan kanannya meraih kedua tangan Ayana yang saling genggam di pangkuan. Ruang keluarga di sana benar-benar penuh. Sofa di kediaman Atlantis sampai diboyo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN