Viola menatap bekal makan siang yang telah ia persiapkan dengan penuh semangat. Dengan senyum percaya diri, ia yakin Regan akan sangat senang dengan kejutan yang ia bawa. Lagipula, siapa yang bisa menolak masakan lezat dan perhatiannya? Dengan penuh percaya diri, Viola melangkah menuju mobilnya, menyalakan mesin, dan melaju menuju perusahaan Regan dengan hati yang dipenuhi harapan. Setibanya di gedung megah perusahaan Regan, Viola keluar dari mobilnya dengan anggun. Ia berjalan memasuki lobi, menyapa beberapa karyawan yang melihatnya dengan penuh tanda tanya. Dengan senyum tipis, ia melangkah menuju lift dan menekan tombol menuju lantai tertinggi, di mana ruang kerja Regan berada. Dengan hati berdebar, ia membayangkan betapa terkejutnya Regan saat melihatnya membawa bekal makan siang untu