Malam sudah larut ketika Regan akhirnya pulang ke rumah. Seharian bekerja membuat tubuhnya lelah, namun pikirannya tetap dipenuhi oleh Laura. Ia tahu kejadian hari ini tidak mudah bagi istrinya. Dengan beraninya Melanie menampar Laura membuat amarahnya membuncah, tetapi ia percaya bahwa mamanya, Laisa, pasti sudah turun tangan mengurus masalah ini.
Begitu ia melangkah masuk ke dalam rumah, ia langsung disambut dengan suasana yang tenang. Ruang tengah hanya diterangi oleh lampu temaram, memberikan nuansa hangat dan nyaman. Langkahnya melambat saat matanya menangkap sosok mamanya yang duduk di salah satu kursi, sementara Laura tertidur di sofa yang telah diubah menjadi ranjang kecil dengan selimut menutupi tubuhnya.
Laisa yang melihat kedatangan putranya segera menatapnya tajam dan me
