Suara dentuman keras menggema di seluruh apartemen mewah itu ketika Viola dengan kasar melempar vas bunga kristal ke dinding. Pecahan kaca berhamburan ke lantai, tetapi wanita itu tidak peduli. Ia mencengkeram rambutnya sendiri, berteriak frustrasi, lalu menendang meja di depannya hingga terbalik. Melanie yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk masih melilit rambutnya, sontak terkejut melihat pemandangan kacau di ruang tamunya. "Viola! Apa yang kau lakukan?!" serunya dengan mata membelalak. Viola menghela napas tersengal, matanya penuh kemarahan dan kepanikan. Ia menoleh ke arah Melanie dengan wajah merah padam. "REGAN TIDAK PERCAYA AKU HAMIL!" teriaknya histeris. "DIA MEMINTA TES DNA! ARGH!!" Melanie yang masih berdiri di ambang pintu menatapnya dengan dahi berker