Malam itu, setelah selesai makan malam, Hani berjalan cepat menuju kamarnya. Hatinya masih berdebar mengingat interaksi dengan Jery sepanjang hari ini. Ia berharap bisa segera masuk ke kamar, menenangkan pikirannya, dan beristirahat. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Hani menoleh dan matanya langsung membesar saat melihat Jery berjalan santai mengikutinya. Setibanya di depan pintu kamar, Hani buru-buru membuka pintu dan hendak masuk, tetapi Jery dengan santainya ikut melangkah masuk ke dalam kamar. “Pak Jery, kenapa Anda mengikuti saya?” Hani bertanya dengan suara gemetar. Jery bersandar di ambang pintu, menatap Hani dengan santai. “Saya juga mau tidur.” Hani mengerutkan kening, bingung dengan jawaban itu. “Tapi kenapa ke kamar saya?” Jery