17. Misi Esa

1860 Kata

Setelah Hani menghilang ke sudut kamarnya dan merebahkan diri di sofa, Jery justru tersenyum puas. Ia berbalik di atas ranjang, menghadap ke arah tempat tidur yang kini sepenuhnya menjadi miliknya. Bantal di sampingnya masih memiliki aroma khas milik Hani. Tanpa sadar, ia meraih bantal itu dan mengendusnya pelan. "Harumnya," gumamnya sambil tersenyum kecil. Meski tidak ditemani Hani malam ini, tetap saja ia merasa menang. Setidaknya, ia sudah selangkah lebih dekat dengannya. Jery memejamkan mata. Tidur di kamar Hani terasa berbeda. Lebih hangat, lebih nyaman—atau mungkin hanya perasaannya saja. Sementara itu, di atas sofa ruang keluarga yang biasa digunakan untuk bersantai dan menonton televisi, Hani berusaha untuk tidur. Untung saja sofa ini cukup lebar dan nyaman menampung tubuhnya y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN