Suasana rumah keluarga Wijaya malam itu tampak lebih hangat dari biasanya. Lampu-lampu gantung kristal di ruang makan memancarkan cahaya temaram yang memantul indah di atas meja panjang yang telah ditata rapi. Aneka hidangan khas Indonesia tersaji menggoda, dari rendang, ayam panggang bumbu rujak, hingga sayur asem dan sambal terasi yang menggugah selera. Aroma makanan bercampur dengan harum bunga sedap malam di sudut ruangan. Pak Wijaya duduk di kursi utama, tersenyum lebar menyambut kehadiran anak-anaknya. Rania, dengan penampilan elegan dan sederhana, datang bersama Jery. Meski wajahnya tampak tenang, di dalam hati, Rania merasa gelisah. Bukan karena makan malam itu, melainkan karena firasatnya soal sesuatu yang lebih besar. Raja turun dari lantai dua lima belas menit kemudian, sepert