25. Nightmare

1000 Kata

"Camelia! Camelia! Bangunlah!" Narendra menggoyang-goyangkan tubuh istrinya. Meski sudah beberapa kali ia mencoba memanggil dan membuat Camelia terbangun, tapi istrinya masih saja mengigau. Akhirnya Camelia berhasil membuka matanya. Ia langsung terduduk dengan napas terengah-engah, seolah baru saja menyelesaikan maraton. "Sayang, kamu bermimpi buruk?" Narendra mengusap keringat yang ada di kening Camelia. Tak ada jawaban dari sang istri, namun mata Camelia yang berkaca-kaca menjawab semuanya. Sorot mata yang terlihat menyimpan kesedihan yang mendalam. Tangisan Camelia tak bersuara, namun air terus saja mengalir membasahi pipinya. Narendra langsung menarik Camelia ie dalam pelukannya, menghapus jarak di antara mereka berdua. Tangannya membelai lembut rambut Camelia menenangkan. Narendr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN