Bisma dan Destina sudah sampai ke bukit yang mereka tuju. Hembusan angin mengibarkan rambut panjang Destina yang sengaja dia urai. Wanita itu berlarian sambil merentangkan kedua tangannya, menghirup udara sebanyak mungkin yang dia bisa. Ini bukan pertama kalinya Destina dibawa oleh Bisma ke bukit itu, tetapi kali ini momennya terasa lebih spesial. Mungkin itu terjadi karena mereka datang ke sana setelah resmi menjadi sepasang suami-istri. Bukit itu merupakan salah satu saksi bisu persahabatan antara Bisma dan Destina. Terkadang mereka menghabiskan waktu di sana untuk sekedar bercanda, atau sekali waktu mereka menjadikan tempat itu sebagai tempat untuk mengerjakan tugas. Mungkin, seandainya bukit itu dapat bicara, dia akan bercerita kepada setiap orang yang datang ke sana, bagaimana indah