Bisma terbangun lebih awal. Mengingat hari ini dia memiliki jadwal kunjungan ke kantor ayahnya. Ada beberapa hal yang harus diurus. Belum lagi, semalam mamanya sempat menghubungi. Dewi meminta bertemu dengan Bisma di kantor. Bisma sebenarnya cukup enggan untuk mengiyakan, tetapi dia tentu saja tidak ingin membuat wanita itu menjadi sedih.
Keahliannya dalam meracik kopi membuat pagi ini dia iseng menyiapkan kopi s**u spesial untuknya, dan Destina. Sebelum berangkat ke kantor, Bisma ingin menikmati waktu berdua yang sekarang memang lebih sedikit.
Suara gemericik air menandakan Destina sudah bangun, dan sedang membersihkan diri. Bisma sesekali melirik ke arah pintu kamar. Sepertinya dia sudah tidak sabar untuk bisa mengobrol berdua dengan sang istri.
Tidak berapa lama, langkah kaki mendek
