Semuanya hancur 1

541 Kata

"Begini Gi, caranya. Masa lo enggak bisa?" Teja saat ini sedang mengajarkan Anggia bagaimana caranya memanah. Hari ini memang dikelasnya Anggia ada pelajaran olah raga memanah. Sebenarnya pelajaran itu tidak diwajibkan. Tapi bagi mereka yang mau mengikutinya dibolehkan. Posisi Teja, saat ini ada dibelakang Anggia. "Lo pake sampo apa dah, wangi banget?" Celetuk Teja, menghadirkan lirikan jengah dari arah sicantik di depannya. "Berisik Ja, cepetan! Mau ngajarin gue enggak sih?" Protes Anggia. "Bentar, elaaah. Lo gitu aja pake protes. Kalau sama si Langit, aja. Lo seneng dipeluk-peluk!" Mendengar nama laki-laki itu disebut. Anggia menyikut perutnya, "Lo ngapain sih, sebut-sebut tuh orang. Kaya enggak ada kerjaan aja!" "Ya, kali aja. Lo kangen ma doi, makanya gue sebut tuh bocah!" Angg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN