About Rafka

1521 Kata

Entah kenapa Gara terus mendiamkan Anggia. Mungkin laki-laki itu ngerasa kalau gadis itu tidak menghargai hatinya. Padahal, terang-terangan Gara sudah memperlihatkan kalau ia tertarik pada gadis itu. Tidak! Bahkan lebih dari itu. Tadi, Anggia pulang dengan menaiki taxy. Gara sengaja membiarkannya pulang sendirian. Bukan tega, ia hanya sedang tidak bisa mengendalikan perasaannya. Gara juga hanya seorang manusia. Wajar kalau ia merasa cemburu dan kehilangan semua kesabarannya. Bayangkan saja, Anggia dan Langit berpelukan di depan dirinya. Ok, mungkin ia juga tahu, kalau kejadian itu tidak disengaja. Karena Anggia ada yang mendorong dari belakangnya. "Kamu kenapa enggak anterin Anggia?" Mamahnya Gara berkata, saat ini perempuan itu berada di belakangnya. Gara saat ini sedang berada di ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN