140-EXTRA PART: BERSEKONGKOL (2)

2154 Kata

“Anak buah Om ketemu dengan Om Guntur?” tanya gue selanjutnya. “Tidak,” jawab Om Tommy. “Apa perlu dia mendampingi Afka, Mas?” “Ngga usah, Om. Bukan urusan kita. Tadinya saya memang berniat demikian, minta tolong supaya anak buah Om dampingin Afka. Tapi, sekarang rasanya tidak perlu. Kalau ke saya bisa minta dua ratus juta, saya cukup yakin dia sudah menyebar jangkar di tempat lain juga.” “Oke, Mas. Saya tarik anak buah saya kalau begitu.” “Iya, Om. Terima kasih.” “Sama-sama, Mas Rio.” Sambungan pun terputus. Gue menatap layar, menyeringai sinis. Segitu gilanya keluarga gue, duit 25-juta dinakin jadi 200-juta. Mereka kira gue tinggal metik duit kali. Razka menangis, bosan mungkin. Gue mengangkatnya, mendudukkannya di pangkuan gue. Pas gue noleh ke kiri, ke arah pintu dari ruang utam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN