81-MEREKA YANG BERHATI DAN BERARTI

2288 Kata

Kami mem-booking restoran ini hingga pukul lima petang. Dan sekarang, sekitar setengah jam menuju akhir acara. Gue dan Reina duduk terpisah. Istri gue itu asik berbagi cerita dengan sepupu-sepupu dan sahabatnya. Sementara gue berada di satu meja dengan Opa, Papa Gi, Papa Ga, Papi Ri, Ayah Edo, Aki, Om Eka, dan Om Rizal – suaminya Aunty Denok. Gue menyapukan pandangan kembali, mematri memori akan suasana magis tempat ini. Tanaman dan sulur-sulur hijaunya, bunga-bunga musim semi yang disisipkan, cahaya yang menerobos dinding-dinding kaca, pemilihan warna kayu yang memberi kesan menyatu dengan alam, lengkung-lengkung berkesan kuno, juga furniture-nya yang classic namun begitu elegan. Ah, jangan lupakan rasa sajiannya yang begitu lezat. “Yo, ngga ganti baju?” tanya Om Jasson. Gue menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN