Ada banyak janji yang dipegang oleh Amoun-Ra untuk Jasmine. Dia lega jika ibunya sudah bisa menerima Jasmine dan akrab seperti tadi walau mereka baru pertama kali bertemu. “Aku mengaku kalau … pekerjaanku sebagai penari perut,” ujarnya sedikit mendongak, menatap Amoun-Ra. Dia tertegun dan sedikit mengendurkan pelukan wanitanya. Amoun-Ra menatap lekat Jasmine. “Kau serius, Sayang?” Jasmine mengangguk. “Iya. Karena tadi … Ibu bertanya mengenai aku dan keluarga kami. Jadi aku menceritakan semuanya,” jawabnya jujur. Amoun-Ra menghela napas panjang. Dia duduk menghadap Jasmine, membelai wajahnya sembari menahan selimut yang hendak jatuh dari dekapan wanitanya. Jasmine tersenyum manis. “Lalu? Bagaimana dengan tanggapan Ibu?” tanyanya penasaran. Alis Jasmine bertaut. Dia merasa sedikit a