“Ya, bisa saja nanti anak yang dilahirkan Azkia mirip saya.” Elvano kemudian tersenyum kecut. Pernyataan Elvano membuat semua orang yang ada di sana diam seketika. Keenam pasang mata secara otomatis tertuju padanya. Namun, Connie kemudian tertawa kecil. “Mas Vano bisa saja. Kalau Mbak-nya kelewat sebal atau kelewat suka sama Mas, biasanya sih anaknya suka mirip,” kata Connie. Senyuman sinis masih mengembang di bibir Elvano. “Begitu, ya?” “Iya, biasanya begitu.” Connie menegaskan. Elvano kemudian melihat ke arah Wulan dan Faqih. “Maafkan saya, Tante, Om. Saya sudah asal bicara, tapi apa yang saya bilang tadi bisa saja terjadi.” “Van, lo mau apa?!” Fattan menyergah dan berusaha menghentikan tindakan Elvano yang mulai meresahkan. Elvano mengalihkan pandangannya pada Fattan. Kilat g

