Episode 24

1640 Kata

Elea menatap pantulan tubuhnya di balik kaca tembus pandang yang langsung menghadap laut. Deburan ombak menghantam batu karang terdengar seperti nyanyian pengantar tidur. Di waktu senja seperti ini, hanya terlihat langit malam, lampu-lampu dengan penerangan seadanya dan taburan bintang di langit, selah mereka sedang menyaksikan bagaimana percintaannya dengan Aksa beberapa saat lalu. Melihat Aksa terlelap tidur, Elea segera beranjak dari tempat tidur dengan hanya mengenakan kain bali tipis yang menutupi sebagian tubuhnya. Jelas terasa hembusan angin, dingin menusuk tulang. Ia tidak merasa menyesal karena telah memberikan kehormatan yang ia jaga selama 28 tahun, ia merasa hal itu wajar terjadi dan bukan hal yang perlu ditangisi setelahnya. Hal yang sangat wajar terjadi untuk mendewasakan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN