Melihat Anggia bahagia seharian ini entah kenapa akupun ikut bahagia melebihi apapun. Apalagi istriku yang berisik ini sudah mulai mau menempeliku. Menggandeng tanganku mesra tanpa kusuruh dan sudah berani melarangkun melakukan hal-hal yang tidak di sukainya. Tapi yang paling aku suka adalah dua sudah mulai mau belajar berciuman sekalipun masih malu-malu. Jika tidak sedang di tempat umum aku yakin sekali sudah menarik Anggia ke dalam kamar dan seminggu kemudian baru dia boleh keluar. Kehadiran Anggia sspeeti mengembalikan getaran di dadaku pada seorang wanita yang dulu pernah hilang karena patah hati. Dan aku sungguh bersyukur memaksanya menikah denganku karena sekarang aku bertekad akan mempertahankannya hingga kami menua bersama dan tidak peduli seberat apapun halangannya. Anggia akan se