Semuanya terasa begitu cepat, dan sekarang sepertinya aku berada di rumah sakit. Tanganku di genggam dengan erat dan aku bisa merasakan ada sesuatu mengalir di pergelangan tanganku disertai dengan isakkan seseorang. Aku ingin sekali memeluknya sambil mengatakan semuanya baik-baik saja, aku sudah berjanji padanya tidak akan pernah meninggalkannya tapi mataku sukit sekali di buka dan tubuhku tidak bisa di gerakkan. “Aku mencintaimu Anggia! Aku tidak tahu kalau ternyata sedalam ini.” Bisiknya menyerupai isakkan. Suaranya lebih serak dari biasanya. “Jangan tinggalin aku, aku bisa gila.” Ucapnya lagi membuat mataku memanas dan bisa aku rasakan air mataku mengalir. Tidak pernah menyangka bahwa aku akan menjadi penyebab seorang dominan dan kuat seperti om Raka akan menangis karena takut kehilan