Ketika Anggia mengabari bahwa ada Vania di Rumah, rasanya dunia ini seperti kiamat. Aku tidak memikirkan apapun lagi dan langsung melesat pulang. Tapi ternyata memang kiamat sudah terjadi, sambil menghadapi Vania yang entah kenapa sekarang jadi menyebalkan, aku bisa melirik bahwa Anggia terluka di ruang Tv. Terlrbih karena ucapan Vania benar-benar menyebalkan. Jik tidak ada anak kecil di dalam gendonganku mungkin aku sudsh membentaknya dan mengusirnya keluar. “Sudah puas?” Tanyaku pada Vania ketika akhirnya sudsh berhasil mengusirnya dan sekarang kami berada di dekat mobilnya. “Apa maksud kamu Raka?” Tanyanya seolah aku orang yang mudah di bodohi dengan wajah dramanya itu. Vania yang aku kenal dulu tidak semenyebalkan ini, tidak sejahat ini dan tidak setidak tahu malu ini. Vania yang ak