Belakangan ini kepalaku sering terasa sakit, dan membuat Anggia khawatir. Mungkin nanti sepulang kantor aku akan menyempatkan untuk pergi ke dokter untuk memeriksa. Aku tidak suka melihat istriku sedih dan khawatir karena itu sejak mencintainya aku berubah menjadi lebih peduli pada diriku sendiri. Sudah pernah ku katakan bukan kalau kehadiran Anggia merubahku dengan sedemikian besarnya. Aku begitu beruntung karena memilikinya dan aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun mengambilnya dariku. “Nanti kalau sampai kantor, bapak langsung pulang saja yah antar Anggia ke kampus dan setelah selesai antar dia ke kantor.” Perintahku yang segera diangguki oleh pak Dirman. Beberapa menit kemudian kami sampai di kantor dan aku langsung masuk sementara pak Dirman sesuai intruksiku kembali pu