Kelas baru saja berjalan setengah jam yang lalu saat ponsel Ayya tibaa-tiba berdering, beruntung gadis itu duduk di barisan belakang, Fares yang mendengar ponsel Ayya berdering lirih langsung menoleh dengan tatapan tanya, pun dengan Ayya yang bertanya-tanya, kenapa ibunya menelponnya di waktu seperti ini? Rita biasanya akan menelpon malam hari. Itu pasti. Baru saja Ayya akan mengucap salam, suara ibunya yang penuh amarah juga kesedihan membuat lidah Ayya kelu dengan tubuh membeku. Satu hal yang bisa ia pikirkan saat ini adalah sesuatu yang salah telah terjadi. “Kamu tau Ayya? Bunda kecewa sama kamu. Temui bunda di depan dekanat sekarang.” Nada yang penuh emosi juga suara serak itu membuat Ayya menelan ludahnya susah payah. Tangannya berubah dingin, gadis itu lalu kembali memasukka