16

1805 Kata

'Aku tahu kekuatan cintamu pada Aya. Bantu Aya melupakan aku, mungkin tragedi ini bisa jadi jalan untuk memisahkan aku dengan sahabatku. Walau sesungguhnya aku tidak pernah rela dia bahagia dengan siapa pun.' Begitulah isi pesan itu, menitah namun tidak ikhlas. Bagaimana itu bisa terjadi. Kalau begitu mau lakukan, lakukanlah jangan menyalahkan orang yang saat ini dekat dengan Aya. Panji hanya membaca dan menutup layar ponsel itu kemudian meletakkan di sampingnya. Hawa dingin yang menusuk karena malam akan berganti pagi hari. Aya sudah pulas sejak dua jam yang lalu. Nunu pun terlihat rebahan di kursi tunggu depan kamar Fathur. Panji sendiri masih terjaga mengusap kepala Aya dengan lembut dan mengusir nyamuk yang akan mendekat. Nyamuk nakal itu seakan sedang menggoda Panji. Nyamuknya han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN