Pagi ini Firman sudah berada di sebuah kota terpencil. Kota masa kecilnya dulu sebelum bertemu dengan Aya. Disini dulu Firman di lahirkan dan dibesarkan sebelum akhirnya pindah ke kota Yogyakarta. Kota yang tidak jauh dari Yogyakarta hanya saja banyak orang tidak mengenal kota itu. Rumah sederhana dengan taman bunga yang indah, terlihat sangat alami dan asri. Bangunan kuno dengan jendela besar dan tembok yang masih berasal dari batu. "Apa kamu menyesal dengan kehidupan yang kamu alami saat ini Firman." ucap Nenek Asti kepada Firman dengan lembut. Tangan tua dan keriput itu mengusap kepala hingga punggung Firman dengan penuh kelembutan. Tatapan Firman yang kosong ke arah luar jendela. Disinilah Firman berdiri, menyemangati dirinya sendiri dan berusaha sendiri dengan apa yang dia miliki s

