Irfan menyesalkan sikap berlebihan mantan istrinya itu. Bagaimana Timo mau dengannya jika tidak bisa mengubah sikap. Hesti seharusnya bersikap tenang, duduk dan menunggu Timo mendekatinya, bukan menunjukkan antusias yang berlebihan. “Timo, aku semalam ingin bertemu denganmu, tapi kamu belum pulang. Hm … sepertinya kamu disuruh kerja rodi sama Irfan.” “Aku senang bisa membantu Irfan,” ujar Timo. Irfan mengamati keduanya yang menunjukkan sikap yang bertolak belakang, Hesti yang sumringah dan Timo bersikap tenang. “Sebaiknya kalian tidak berbicara di sini,” ujarnya memberi usul, ingin memberi kebebasan keduanya untuk saling bicara. “Oh, jadi aku boleh membawa Timo jalan-jalan ke luar, Irfan?” tanya Hesti. “Ya, silakan. Tapi jangan terlalu lama. Aku sangat membutuhkan Timo di bengkelku.”