Bagaimanapun, Hesti lega setelah mendapat jawaban tegas Timo bahwa Timo menolak tawaran dan keinginannya untuk menjadi pasangan hidup. Percakapan malah berlanjut di saat keduanya membahas tentang bisnis dan usaha, bahkan lebih lama dan suasana menjadi lebih relaks. Timo banyak memberi masukan kepada Hesti untuk melakukan terobosan baru demi kejayaan bisnisnya berdasarkan pengalamannya. Pada akhirnya, Hesti memahami jiwa Timo yang tidak suka dikekang dan dipaksa. “Jadi tahun depan kamu akan bekerja di Bandung?” tanya Hesti saat hendak ke luar dari cafe. “Ya, tinggal beberapa bulan lagi. Aku sudah ke sana dan aku yakin akan menyukai pekerjaan ini.” “Semoga betah dan sukses, Timo.” “Haha, masih lama, Hesti. Tapi terima kasih doamu.” Keduanya lalu berpisah, Hesti berjalan menuju mobilnya