Numa tersenyum kecil, lalu menggeleng. “Pastinya lebih seru daripada pacaran sama yang modelan kek Daniel,” jawabnya. Molly mencebik. “Haha, bisa gitu ya. Hm … dan lebih penyayang tentunya.” “Ya, lo benar. Kok lo bisa tau gitu?” “Secara kakak gue dulu pacaran ma duda dan kawin. Persis banget kayak lo, pacaran nggak sampai satu tahu terus minta kawin. Bedanya, bokap dan nyokap sejak awal sudah setuju sama hubungan mereka dan nggak ada drama, bahkan sampai menikah dan punya anak dua. Lagi pula, gue, ‘kan juga sempet deket ma om Timo, dia emang penyayang banget menurut gue.” “Gue jadi iri ma nasib kakak lo, Mol.” “Orang tua gue nggak banyak tingkah, Num. Asal si laki punya kerjaan dan bertanggung jawab, ya … cukuplah untuk modal kawin. Kalo kasus lo sama om Timo memang rumit sih. Om Timo