Bab 35. Keluh Numa

1068 Kata

Terdengar bunyi pagar rumah bergeser secara otomatis, Numa menyingkap tirai jendela kamarnya dan mengintip mobil papanya masuk ke dalam pekarangan rumah. Tak lama kemudian, Irfan ke luar dari mobil dan menyerahkan mobil ke penjaga untuk membawa mobil ke dalam garasi. Numa kembali sibuk memainkan ponselnya. Numa : Om, papa sudah pulang. Timo : jam 10 saja kamu ke kamar. Numa berpikir beberapa saat, jam sepuluh baginya terlalu malam. Tapi, dia membalas “ok”. Numa menghela napas panjang, artinya dia harus menunggu lagi satu jam ke depan. Dia tampaknya kurang sabar, tapi dia memang harus memastikan keadaan tenang. Numa mendengar bunyi-bunyi di luar kamar, yakin papanya sedang sibuk di dapur, mungkin minum atau makan. Numa diam sambil menunggu. Sambil menunggu, Numa rebahan di atas tempa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN