Ramon menghentikan motornya di depan gerbang sebuah rumah besar. Tak banyak yang berubah dari rumah itu, kecuali cat gerbangnya yang terlihat masih mengkilat. Seorang petugas keamanan berpakaian warna hitam membuka pintu itu dan cukup terkejut mendapati Ramon tengah berdiri memandangi rumah besar kakeknya. Tangan security itu bergetar, sorot matanya sendu, rambut yang mulai memutih mencuat dari topi yang dikenakannya. "Den Ramon. Aden... kenapa berdiri saja? Ayo masuk den," Ramon yang sangat mengenal pria itu memeluknya. "Pak Kasim, masih kerja disini?" security yang bernama Kasim itu mengangguk. "Aden kenapa gak pulang-pulang kesini den? Kabar nyonya dan den David bagaimana? Kalian tinggal dimana sekarang?" Kasim melepaskan pelukan Ramon. "Nanti saya cerita pak, oiya Ronald ad