"Hei bangun!" Candra menggoyang-goyangkan tubuh Laras, wanita itu masih tertidur pulas sembari membentuk sebuah pulau di atas bantal dan jangan lupakan mulut wanita itu yang menganga lebar. Ya ampun, jorok sekali Laras itu bahkan ketika tidur tidak ingin menunjukkan sikap anggunya sebagai wanita. "Ras, bangun buatkan saya sarapan." Ini benar-benar bukan pernikahan impiannya, Candra menginginkan istri yang ia miliki adalah istri yang patuh, rajin, sopan dan perhatian dengan dirinya. Sungguh doa-doa itu berbalik padanya istri yang ia dapati sekarang sama sekali tak membahagiakannya. Ya, walaupun itu memang hanya perjodohan semata. tapi setidaknya sebagai wanita Laras paham akan tugasnya. bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan, berpakaian menarik agar ia senang melihatnya. atau paling

