Semua yang terjadi datang bagai sebuah mimpi. Tata masih belum bisa memercayai kejadian naas yang menimpa Arga. Dia tidak menyangka bahwa Hamdi bisa berbuat senekat itu. Semua yang terjadi benar-benar menembus logika dan akal sehatnya. Tata tidak menyangka akan mengalami fase dramatis seperti ini dalam hidupnya. Di luar sana raungan mama Arga masih terdengar jelas. Beliau terpaksa di bawa keluar dari ruangan karena terus mencoba membangunkan Arga. Tata kembali menyeka air matanya yang berlinang. Arga baru saja menjalani operasi karena pendarahan di otaknya. Tabrakan itu membuat tubuh Arga terpelanting dan membuat kepalanya terbentur dengan keras. “Operasinya berjalan lancar ... untuk sekarang kita harus menunggu hingga Arga sadarkan diri terlebih dulu,” ucap sang Dokter. “Terima kas