Orin langsung memalingkan wajah. Situasi seperti inilah yang sejak dulu tidak dia inginkan. Yaitu dituntut untuk menjawab siapa ayah dari anak-anaknya? “Selain berhubungan denganku waktu itu, apakah kau juga berhubungan dengan lelaki lain?” lirih Ikmal dengan tatapan kecewa. Plak! Orin menampar pipi Ikmal pelan, membuat pria itu terkejut dan langsung memegangi pipinya. “Aku tidak segila itu. Meskipun aku dulu itu tol*l karena bermain dengan lelaki kaya hanya karena uang, tapi aku tidak mau dengan banyak orang. Hanya kamu lelaki yang bersamaku waktu itu.” “Lalu? Jelaskan satu alasan yang membuatku berhenti menuduhmu selingkuh dariku waktu itu? Dimana anak kita? Bukankah kau datang kepadaku dan menuntut untuk dinikahi karena kau hamil anakku waktu itu? Kau tunjukkan test pack kepadaku