Kenapa sesulit ini melupakan Osman? Dulu, Orin menunggu kata- kata cinta dari Osman. Dan sekarang, kata- kata itu akhirnya terucap juga. Iya, inilah kata- kata yang sejak dulu ditunggu oleh Orin. Tapi Osman sudah memiliki istri, sulit bagi Orin menjadi bagian hidup seseorang yang telah memiliki istri. Pengalaman adalah guru terbaik. “Aku tidak bisa memaksakan kehendakku. Meski aku sangat mencintaimu, tapi jika kau memilih untuk bersama dengan yang lain, aku tentu menghargai keputusanmu. Kau berhak bahagia,” ucap Osman sambil meraih tangan Orin dan mengangkatnya. Cup! Bibir hangat Osman mendarat di punggung tangan Orin. Serrr… Darah Orin berdesir, menggelora seiring dengan sentuhan bibir Osman di punggung tangannya. “Aku mencintaimu, Orin,” bisik Osman kemudian mengangka