Lelaki Pilihan Orin

1068 Kata

Osman masih tenang dengan posisi duduk menyandarkan punggung di sandaran kursinya. Sesekali meneguk air mineral yang disediakan untuknya. Ikmal menatap Orin dengan pandangan serius sekali. Kerutan di dahinya mulai tajam. Lama kelamaan ekspresi wajahnya mulai menegang. Orin mengaduk minumannya, ia masih belum bicara. Jedanya terlalu lama hingga membuat dua pria itu mulai gelisah. Apa yang ingin dikatakan Orin. Osman ingin sekali menggigit wanita ini. Sepertinya Orin sengaja mengulur- ulur waktu, sengaja membuat dua lelaki di hadapannya gelisah menunggu kalimat apa yang ingin disampaikan. Tak dapat dipungkiri, meski Osman menahan diri supaya tidak merasa tertuntut untuk menunggu, lama kelamaan ia akhirnya merasa gelisah juga menunggu kalimat selanjutnya. Oh Tuhan, andai saja hala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN