Orin berjalan memasuki sebuah gedung, ia menatap sosok yang kini berdiri memunggunginya, tak lain rwanita berhijab dengan gaya hijaber kekinian. Jilbab pasmina melilit di leher dengan selembar ujung jilbab menjuntai ke belakang.
Di gedung itu, Orin mengadakan janji dengan Naomi.
Setelah Osman mengabarkan kepada Naomi bahwa Orin menerima Osman kembali, Naomi langsung meminta waktu pada Orin untuk mengadakan pertemuan khusus.
Ruangan sangat luas, hanya ada empat kursi antik yang mengelilingi satu meja di sana. Corak warna putih mendominasi ruangan luas itu.
Sunyi.
Hanya suara ketukan heels sepatu Orin saja yang mengisi kesunyian.
“Mbak!” Suara Orin akhirnya memecah keheningan, tepat Orin kini sudah berdiri di belakang Naomi.
Naomi yang berdiri menghadap kaca, menatap pemandangan
