Butuh Pembuktian

1108 Kata

Osman balik badan dengan gerakan kasar hingga kursi yang dia duduki bergeser dan menimbulkan kegaduhan. Dengan sigap, Osman menarik kerah baju si keriting dan membawanya ke dinding. “Jadi kau adalah pelaku yang sudah mencelakai Orin, huh?” Si keriting kaget bukan main. Ternyata ada yang menguping pembicaraannya dengan si jenggot. Dia mengira warung itu adalah tempat yang aman baginya. Mengira tidak ada seorang pun yang mengenalinya. Menurutnya, warung kecil itu adalah tempat persinggahan yang jauh dari orang- orang yang bersangkutan dengan kasusnya. Tapi dia tidak tahu bahwa korban yang sudah dia celakai justru buka praktik kerja tak jauh dari warung tersebut. “Siapa kau?” Si keriting ketakutan, matanya membelalak lebar menatap Osman yang memiliki aura lebih sangar dari dirinya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN