“Oh… Kupikir itu tidak penting. Urusanmu sudah selesai.” “Ikmal, aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengan Orin jika benar kalian anak menikah, berarti memang kalian berjodoh. Tapi ini penting dan aku harus bicara sebentar dengan Orin,” tukas Osman. Orin yang mendengar perkataan Osman, segera mengambil alih ponsel dari tangan Ikmal. Meski ponsel tidak dalam keadaan di loudspeaker, namun suaranya cukup terdengar jelas di telinga Orin. “Katakan, apa yang ingin kamu sampaikan?” tanya Orin sambil menempelkan hp ke pipi. “Naomi ingin bertemu denganmu. Dia ingin meminta maaf karena sudah salah menilaimu.” “Katakan saja kepadanya, aku sudah memaafkannya. Dan tidak perlu dia menemuiku,” jawab Orin datar. “Tapi dia sangat ingin menemuimu. Jika tanpa pertemuan, rasanya tidak afdhol.