Buka Kartu

1307 Kata

Tak tahu kemana akan mencari Rehan. Orin pasrah. Ini benar- benar menyakitkan. Diminta untuk meninggalkan Osman saja sudah sangat menyakitkan, ditambah dia diminta untuk menyerahkan bayi. Jauh lebih menyakitkan. Orin dibawa kembali ke rumah kontrakan Leo. "Kalau ada apa- apa, panggil saja aku!" ujar Leo sembari menatap wajah Orin yang sembab. Dia tak tega melihat kesedihan di wajah cantik itu. Orin tidak pernah terlihat smeenyedihkan ini sebelumnya. Hati Leo terenyuh. "Aku kelihatan menyedihkan ya?" Orin tersenyum. Lebih tepatnya senyum yang dipaksakan. "Kau wanita super yang kuat." "Tapi aku akhirnya lemah juga. Aku menyedihkan bukan?" . "Tidak. Kau kuat." Orin mengangguk berusaha tegar. "Kamu sudah boleh pulang." "Aku siap jika dibutuhkan. Rumah kita berdekatan." Orin menga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN